Minggu, 28 Agustus 2016



SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN
Pengertian Konversi Bilangan adalah Merubah bilangan basis tertentu dan dijadikan bilangan dengan basis yang lain.

Macam - macam Sistem Bilangan :

Bilangan desimal  adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 . Setelah 9 kembali ke 0 dan memberi poin 1 kedepannya.

Bilangan biner adalah bilangan yang  menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2 yaitu 0 sampai 1. 
   
Bilangan octal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Setelah 7 kembali ke 0 dan memberi poin 1 kedepannya.

Bilangan hexadesimal adalah bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, lalu dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Setelah F kembali ke 0 dan memberi poin 1 kedepannya.


Konversi bilangan

A. BINER

Konversi bilangan biner ke desimal

Contoh : 010101 diubah menjadi bilangan Desimal
010101 = (0 X 25)+ (1 X 24)+ (0 X 23)+ (1 X 22)+ (0 X 21)+ (1 X 20)
=  0 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
= 21


Konversi bilangan Biner ke Octal


Contoh : 101000
      101 | 000 di pisah 3 digit
=    (1 X 22) + 0 + (1 X 20)    |   0       
=   508

Konversi bilangan Biner ke Hexadecimal

Contoh: 00010001
       0001 | 0001 dipisah 4 digit
=  (0 X 23)+ (0 X 22)+ (0 X 21)+ (1 X 20)    | (0 X 23)+ (0 X 22)+ (0 X 21)+ (1 X 20)
=     11H


B. OKTAL
 
a. Oktal ke Biner
Tentukan ada berapa jejeran , lalu tiap jejeran dijadikan 3 digit biner
Contoh : 328
          3                    2
   0 1 1       |    0 1 0  
Perhitungan biner seperti yang di bagian atas


 b. Oktal ke Desimal

Dengan mengubah oktal ke biner lalu dijadikan decimal
 Contoh : 328
          3                    2
   0 1 1       |    0 1 0  
0 1 1 0 1 0  = 26     

c.  Oktal ke HexaDesimal
Dari oktal jadikan biner lalu pisah 4 digit lalu dijadikan hexadesimal

Contoh : 328
          3                    2
   0 1 1       |    0 1 0  
0 0 0 1       |       1 0 1 0
1                                        A
= 1AH



C. DESIMAL

a. Desimal ke Biner

Caranya dibagi 2 terus dan tulis sisanya diurutkan dari yang trakhir ke yang awal.
Contoh : 20
20/2 = 10 sisa 0
10/2 = 5 sisa 0
5/2 = 2 sisa 1
2/2 = 1 sisa 0
1/2 = 0 sisa 1
Ditulis 1 0 1 0 0

b. Desimal ke Oktal
Caranya dibagi 8 terus dan tulis sisanya diurutkan dari yang trakhir ke yang awal.

Contoh : 32

32 : 8 = 4 sisa 0
4 : 8 = 0 sisa 4
Ditulis 408

c. Desimal ke HexaDesimal
Caranya dibagi 16 terus dan tulis sisanya diurutkan dari yang trakhir ke yang awal.

Contoh : 64
64 : 16 = 4 sisa 0
4 : 16 = 0 sisa 4
Ditulis 40H

D. HexaDesimal

a. HexaDesimal ke Biner
Tiap jejeran dipisah dan dijadikan biner dalam 4 digit.
Contoh : 32H
          3                    2
 0 0 1 1       |    0 0 1 0   = 1 1 0 0 1 0



b. HexaDesimal ke Desimal
 Ubah ke biner lalu dijadikan desimal.
Contoh : 32H
          3                    2
 0 0 1 1       |    0 0 1 0   = 1 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 0 =  50

c. HexaDesimal ke Oktal
 Hexadesimal diubah ke biner lalu ke oktal
Contoh : 32H
          3                    2
 0 0 1 1       |    0 0 1 0   = 1 1 0 0 1 0
1 1 0    |    0 1 0  dipisah 3 digit
   6                  2              = 628

GERBANG LOGIKA

Gebang Logika merupakan dasar dari sebuah rangkaian digital. Gerbang logika memliki 2 buah input dan 1 ouput. Tiap terminal hanya memiliki 1 kondisi dalam 1 waktu, entah itu low (0) atau high (1). Pada kondisi low tegangan sekitar 0 Volt dan pada high sekitar +5 Volt.
Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika Digital, yaitu :
  1. Gerbang AND
  2. Gerbang OR
  3. Gerbang NOT
  4. Gerbang NAND
  5. Gerbang NOR
  6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
  7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Gerbang AND (AND Gate)
Output bernilai high (1) hanya jika kedua input benilai high (1) dan selain itu akan low (0)
Gerbang OR (OR Gate)
Output bernilai high (1) jika salah satu atau semua input bernilai high (1) dan jika kedua input low (0) maka output juga low (0)
 Gerbang NOT (NOT Gate)
Ini adalah gerbang logika kebalikan. Jika Input bernilai low (0) maka output bernilai high (1) begitu sebaliknya.
Gerbang NAND (NAND Gate)
Kebalikan dari AND. Output akan bernilai low (0) jika semua input high (1). Selain itu high (1)
Gerbang NOR (NOR Gate)
 Kebalikan dari OR. Output akan bernilai high (1) jika semua input low (0). Selain itu low (0)

Gerbang X-OR (X-OR Gate)
Output akan bernilai high (1) jika hanya salah satu input saja yang high (1). Jika kedua input sama maka output akan low (0)

Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
Kebalikan dari X-OR. Output bernilai high (1) saat semua input sama ( high ataupun low ) . jika beda maka low (0)
PENJUMLAHAN BINER
1 1 1 1
0 1 1 0 12
       1 1 12
------------- +
1 0 1 0 02
Aturan :
0 + 0 = 0
1 + 0 = 1
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 ( menambah satu didepannya )

PENJUMLAHAN OCTAL
208                                                        20
   28                                                 1     21
------ +                                2     22
228
Dijumlahkan seperti biasa akan tetapi jika sudah mencapai 7 akan diulang dari 0 lagi dan akan memberikan poin 1 ke bagian depannya.

PENJUMLAHAN HEXADECIMAL
1BH                                                                                    B
   4H                                                                     1         C
------ +                                                2         D
1 FH                                                                3          E
                                                            4          F

Dijumlahkan seperti biasa akan tetapi jika sudah mencapai F akan diulang dari 0 lagi dan akan memberikan poin 1 ke bagian depannya.


PENGURANGAN BINER
1 1 1 1
0 1 1 0 12
       1 1 12
------------- +
1 0 1 0 02


Aturan :
0 - 0 = 0
0 - 1 = 1 borrow 1 (jika masih ada angka di sebelah kiri) = maksudnya meminjam 1 dari bagian depan                
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
PENGURANGAN OCTAL
208                                                         0
   28                                                 -1     7
------ -                                 -2     6
168
Dikurangkan seperti biasa akan tetapi jika sudah mencapai 0 akan diulang dari 7 lagi dan akan meminta poin 1 dari bagian depannya.

PENJUMLAHAN HEXADECIMAL
1BH                                                                                 B
   4H                                                                 -1        A
------ -                                              -2         9
17 H                                                             -3          8
                                                        -4          7

Dikurangkan seperti biasa akan tetapi jika sudah mencapai 0 akan diulang dari F lagi dan akan meminta poin 1 dari bagian depannya.



ONE’S COMPLEMENT
Metode nya semisal :
- 50  = 50
Lalu 50 itu diubah menjadi biner
0 0 1 1     0 0 1 0      << yang 0 depan tidak dianggap , karena nilainya 0
   1 0 0     1 1 0 1      << dibalik dari yang 0 jadi 1 dan 1 jadi 0  ; angka 1 warna merah menyatakan
                                        Negatif

TWO’S COMPLEMENT
Metode nya semisal :
- 50  = 50
Lalu 50 itu diubah menjadi biner
0 0 1 1     0 0 1 0      << yang 0 depan tidak dianggap , karena nilainya 0
   1 0 0     1 1 0 1      << ditambah 1 jadi 13 + 1 = 14
   1 0 0     1 1 1 0      << jadi 14   ; angka 1 warna merah menyatakan
                                        Negatif

                                       










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

r
e
t
u
p
m
o
C
r
u
o
y
p
l
e
H